PENANGULANGAN KEMISKINAN,
PERLU DUKUNGAN SEMUA PIHAK
Oleh: Revi Marta Dasta
(Singgalang. Rabu, 6 Desember 2006)
(Singgalang. Rabu, 6 Desember 2006)
Untuk saat ini, kita merasakan pemisismis dengan target pemerintah untuk menurunkan jumlah penduduk miskin di Sumatera Barat. Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan Universitas Andalas dengan Dinas Sosial Sumatera Barat belum lama ini, menyimpulakan bahwa program-program anti kemiskinana yang digulirkan telah gagal membebaskan rumah tangga miskin dari kemiskinan (Padang Ekspres, 23/11). Ada tiga penyebab gagalnya program kemiskinan adalah berkaitan dengan sifat program pengelolaan dan partisipasi local.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut penduduk miskin melonjak tajam menjadi 54,1 persen. Suatu angka yang saat mencemaskan dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2005, sebesar 22,07 persen. Padahala Dalam Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Sumatera Barat tahun 2006-2010, salah satu prioritas agenda pembangunan adalah mempercepat penurunan peningkatan kemiskinana, yaitu menurunklan jumlah penduduk miskin rat-rata 16 persen pertahun selama periode 2006-2010. sehingga diperkirakan tingkat kemiskinan mencapai sekitar 10 persen pada tahun 2010.
Jika berkaca pada hasil penelitian tadi maka sulit bagi Pemerintaha Sumatera Barat untuk memenuhi target penurunana kemiskinan. Maka perlu kiranya dilakukan langkah-langkah strategis untuk memgatasinya. Program ke depan hendaknya jangan sesaat saja tetapi berkelanjutan supaya dapat dirasakan lebih lama oleh masyarakat. Ibarat pepatah, janya hanya memberikan umpan saja tapi harus dengan pancingannya. Pemerintah hendaknya dorongan masyarakat membuat usaha mandiri yang bias menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di samping itu, usaha kecil yang telah ada hendaknya dibutuhkan, terutama dari segi pemodalan. Karena itu yang saat perlu sekali dilakukan saat ini. Karena program-program yang dibuat hendaknya lebih terukur dan terencana, serta dapat dinikmati masyrakat saat ini juga. Jangan ada kesan program yang dibuat masing-masing dinas hanya untuk menghabiskan uang Negara saja sementara hasilnya tetap begitu saja. Kemiskinan meningkat dan pengaguran juga tidak dapat di tekan.
Pengelolaan program yang dilakukan pemerintah agar dilakukan dengan baik, karena belum tentu program yang baik akan mendapatkan hasil yang maksimal tampa dikelola secara baik. Program tersebut seyogyanya berkelanjutan sehingga dapat dinikmati pasca program selesai dan dapat dijadikan sandaran untuk pemenuhan kenbutuhaan sehari-hari masyarakat.
Untuk mengelola program ini menurut hemat penulis perlu mengikut sertakan pihak lain diluar pemerintahaan seperti generasi muda sebagai mitra. Keikutsertaan bias saja dengan ikut langsung sepeti tenaga pendamping, survey, pengawas dan tranparansi pelaksanaan program, penyusunan strategi penengulangan kemiskinan serta penggabungan system informasi rumah tangga miskin di tingkat nagari dan kelurahaan. Ini penting dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mendapatkan informasi dan data yang akurat tentang kondisi kemiskinaan secara langsung.
Bagi pihak yang diikutkan dalam pengelolaan program, merupakan bentuk pengabdian secara langsung pada masyarakat dan dapat mengembangkan potensi mereka yang dilibatkan.
Untuk mendukung agenda pemerintahan tersebut sangat diharapkan sekali partisipasi masyarakat, terutama tokoh masyarakat dan organisasi di tempat program berlangsung. Manfaat dari partisipasi ini adalah untuk melanjutkan dan memastikan program tetap berjalan secara maksimal. Demikian, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar