Selasa, 29 Januari 2008

BISAKAH KNPI INDEPENDEN?

BISAKAH KNPI INDEPENDEN?
Oleh Revi Marta Dasta
(Haluan. Rabu, 28 Maret 2007)

Masalah independensi selalu menjadi diskusi yang menarik dalam setiap kali diadakan acara debat bedah visi kandidat ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Sumatera Barat tahun 2007-2010. Tidak hanya independensi secara perseorangan, independent secara organisasi lebih banyak mendapatkan sorotan tajam dari para peserta debat. Menurut mereka, selama ini KNPI cendrung terkooptasi dengan berbagai kepentingan. Tidak mampu menjadi organisasi yang independent selayaknya generasi muda yang mandiri dan tidak mau dikatakan sebagai organisasi kaum muda yang berisi orang tua. Maksudnya orang muda yang berpikikr tua, begitu kata peserta. Para kandidat seakan dibasuah oleh peserta yang berasal dari perwakilan KNPI, OKP, dan undangan lainnya.

Namun kandidat tentu sudah tahu, lewat pengalaman belum selama ini. Tentunya hal itu tidak menjadi persoalan. Memang seperti itulah pemuda. Disini nampak sekali semangat muda dari para pemuda. Berbagai masukan yang sangaat berarti bagi perjalanan KNPI untuk tiga tahun ke depan.

Sebenarnya, sangat wajar bila harapan untuk melepaskan KNPI dari berbagai kepentingan perlu dilakukan.

Mengingat KNPI akan banyak bersentuhan dengan segala kepentingan-kepentinga perseorangan atau kelompok. Sulit bagi KNPI pada saat ini untuk bisa bersikap netral. Salah satu banyaknya OKP yang berhimpun di dalamnya, baik dari organisasi kemahasiswaan yang berlatar belakang organisasi politik. Tentu sangat syarat dengan berbagai kepentingan. Apabila ada momen-momen penting di daerah ini, seperti pilkada. Setidaknya akan membawa pengurus untuk terlibat didalamnya. Terutama bila ada yang menjadi tim sukses para calon, apakah calon presiden, calon gubernur, calon bupati, atau wali kota sampai pada calon wali nagari.

Prilaku ini akan terbawa ke dalam pengurus. Ditambah lagi dengan tingginya tingkat ketergantungan KNPI terhadap dana pemerintah. KNPI seakan tidak mampu melakukan aktifitas-aktifitas apabila tidak ada uluran dana dari pemerintah. Sehingga tingkat ketergantungan terlalu tinggi. Sementara KNPI harus melakukan control terhadap kebijakan pemerintah. Apa mnungkin KNPI mampu untuk independent? Jawabnya sangatlah berat.

Menurut sepengetahuan penulis, bahwa independensi itu terbagi dua, yaitu independensi secara etis, yaitu sikap secara pribadi yang harus dilakukan berpijak pasa kebenaran. Kebenaran menurut kita adalah sesuatu yang relatif. Masing-masing kita akan berbeda menaksirkan sebuah kebenaran. Benar menurut kita belum tentu benar menurut orang lain. Bisa saja yang kita katakan benar jadi salah menurut orang lain. Karena manusia adalah makluk yang terbatas tidak luput dari kesalahan dan cendrung khilaf. Maka kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan.

Sebagai penguasa di bumi ini, manusia tentunya pilihan terakhir kita untuk menentukan suatu kebenaran adalah menanyakan pada hati nurani. Sebab untuk membuktikankan sebuah sikap dan pilihan kegiatan yang kita lakukan sangat bergantung pada hati nurani. Tanya hati nurani begitu kata orang. Makanya jangan main-main dengan hati nurani. Tuhan sudah memberikan hati nurani. Apakah membunuh orang itu sesuai dengan hati nurani? Tentu tidak, karena setelah membunuh orang akan dihantui ketakutan, paling dekat dan dikejar oleh sanak saudara korban, dikejar polisi atau jangan-jangan dikejar arwah korban yang gen tayangan sampai takut nantinya diminta pertanggu jawaban oleh Tuhan. Sebab dalam hati nurani terkandung nilai-nilai kemanusiaan. Saling menghargai kemanusiaan seseorang. Di sini ada nilai saling mengsihi, menghormati, kebersamaan, tidak saling menyakiti, saling membantu dan sebagainya. Sudahkah kita menggunakan hati nurani dalam melakukan segala aktifitas kita. Pernahkah kita bertanya pada hati nurani tentang apa saja yang sudah kita lakukan untuk organisasi kita. Pernah kita mengangkangi konstitusi yang sangat kita hormati itu. Tanya pada diri kita masing-masing apakah itu terjadi maka organisasi akan mengutuk kita, tidak akan ada penghormatan sedikitpun pada kita. Maka perlu sekali-kali merenung sudah independenkah kita dengan sikap kita?

Kedua adalah independensi secara organisatoris, bahwa secara organisatoris KNPI juga harus independent tidak terjadi kepada kepentingan tertentu. Tidak mencoba menjual organisai. Untuk meminimalisir semua itu tentunya dari awal harus ada upaya untuk melepaskan dari segala ketergantungan. Baik kepada pemerintah maupun kelompok-kelompok lainnya. KNPI harus mampu berdiri, mampu menghidupkan dirinya sendiri sehingga tidak lagi ada rasa ragu dalam bertindak.

Menjadikan organisasi yang mandiri adalah pekerjaan sulit. Tidak cukup dengan banyak teori tetapi butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Setidaknya hal itu sudah tergambar dari pemaparan para kandidat ketua KNPI.

Semoga kandidat mampu mewujudkan semua itu maka kedepannya KNPI akan mampu untuk mandiri dan terlepas dari kepentingannya. Kemandirian sangat diperlukan agar KNPI bias independent.selama KNPI tidak mampu mandiri dari segi keuangan maka KNPI selamanya tidak akan pernah independent dalam bersikap.

Tidak ada komentar: