Selasa, 29 Januari 2008

PADANG TUAN RUMAH KONGRES HMI KE- 26 TAHUN 2008 ?

PADANG TUAN RUMAH KONGRES HMI KE- 26 TAHUN 2008 ?
Oleh Revi Marta Dasta
(Singgalang. Rabu, 7 Maret 2007)

Keinginan kader dan keluarga besar Himpunana Mahasiswa Islam (HMI) se-Sumatera barat menjadikan kota Padang sebagai tuan rumah kongres ke-26 semestinya perlu didukung oleh semua pihak mengingat jadwal penentuan tempat yang semakin dekat. Sangat diharapkan sekali dukungan dan bantuan yang bersifat konkrit dari anggota HMI, alumni HMI, pemerintahan propinsi Sumatera Barat dan pemerintahan Kota Padang serta pemerintah kota dan kabupaten. Menurut jadwal yang disusun oleh pengurus besar (PB) HMI, pada akhir bulan April 2007 ini, lewat sidang pleno 2 PB HMI akan ditentukan siapa yang akan menjadi tuan rumah.

Sebelumnya akan datang tim verivikasi yang dibentuk oleh PB HMI meninjau kesiapan Padang jadi tuan rumah kongres pada maret 2007 ini. Sampai saat ini Padang menjadi salah satu kandidat terkuat untuk menjadi tuan rumah disamping Palembang, Medan dan Batam.
Berbagai dukunga sudah diberikan secara tertulis oleh berbagi instansi untuk mendukung pelakasanaan kongres ini, diantaranya Gubernur Sumatera Barat, ketua DPRD Sumatera Barat, kapolda Sumatera Barat, rektor Universitas Andalas, rektor Universitas Negeri Padang, rektor IAIN Imam Bonjol Padang, ormas dan OKP lainnya di Sumatera Barat. Kita berterima kasih atas dukungan tersebut, sebagai sebuah bukti dari keinginan untuk menyukseskan kongres HMI ke 26 di Padang.

Kota Padang pernah menjadi tuan rumah kongres HMI pada tahun 1986. sejarah mencatat sebagai kongres yang dramatis, terjadi berbagai bentuk inverensi dan intimidasi pemerintah terhadapa organisasi kemahasiswaan. Sehingga HMI mengalami perpecahaan. Kondisi ini terjadi karena adanya pro dan kontar dalam pemerintahan atas pancasila. Ketika itu, pemerintahan mengeluarkan peranturan pemerintah No. 8 Tahun 1985 tantang asas tunggal. Semua ormas, OKP dan instansi lainnya dipaksa harus berasas pancasila. HMI sebagai organisasi mahasiswa terbesar ketika itu belum mengambil sikap. Menerima atau menolak. Tarik menarik kepentingan saat itu terjadi. Maka dengan berat hati, diputuskan untuk menerima asas pancasila sebagai solusi untuk menyelamatkan organisasi ini. Walaupun harus dibayar mahal dengan terjadinya perpecahaan. Tetapi, kalau tidak diambil keputusan seperti itu, mungkin HMI akan tinggal nama saja hari ini. Karena, pemerintahan Soeharto kala ini akan membubarkan organisasi manapun kalau tidak menerima asas pancasila.

Mengapa begitu besar keinginan menjadikan kota Padang sebagai tuan rumah kongres HMI tahun 2008 nanti? Dari sisi internal organisasi maka akan dapat membangkitkan semangat dan gairah ber-HMI kader-kader yang sedang berproses. Di samping itu dapat memberikan motifasi bagi mahasiswa dalam berorganisasi sehingga ada keinginan yang kuat untuk melakukan aktifitas-aktifitas organisasi. Bagi Pemprov Sumatera Barat dan Pemko Padang ada beberapa manfaat yang akan diperoleh. Kegiatan ini selalu dibuka oleh presiden dan akan ditutup oleh wakil presiden. Di samping itu akan hadir tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber. Dengan banyaknaya tamu nasional yang akan datang maka tentu akan banyak agenda-agenda yang akan dilaksanakan oleh Pimprov Sumatera Barat. Dari sisi ekonomi akan mendatangkan banyak keuntungan bagi pengusaha dan pedagang. Ini dilihat dari jumlah peserta akan hadir sebanyak 1000 orang berasal dari utusan HMI cabang dan badko se Indonesia. Ditambah lagi dengan para anggota dan alumni HMI yang akan ikut meramaikan kongres tersebut. Dapat diperkirakan anggota yang akan hadir sekitar 3000-4000 orang. Mungkin bisa kita bayangkan berapa jumlah hotel dan penginapan yang akan dihuni, rumah makan, tempat wisata, pernak-pernik yang akan dibawa pulang sebagai cenderamata.Akhirnya, keinginan mulia ini patut didorong secara bersama-sama. Terutama oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kota Padang. Hal ini terkait dengan dana yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan kongres ini. Walaupun bapak Gubernur dana Bapak Walikota Padang sudah menjanjikan, namun kita berharap itu jaminan terhadap biaya pelaksanaan kongres ini dapat terealisasi sebelum penentuannya diputuskan di Jakarta. Semoga.

Tidak ada komentar: